Assalamu'allaikum... kita sekarang lanjut untuk belajar jaringan...
Tanpa kemampuan untuk memonitor jaringan, administrator hanya dapat bereaksi terhadap masalah pada waktu mereka muncul, bukannya lebih dulu mencegah masalah supaya tidak terjadi. Menjalankan dan memelihara fungsi suatu jaringan bisa menjadi mimpi buruk jika Anda tidak mengetahui mana yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak. Terutama jika jaringan tersebar lebih dari ratusan kilometer persegi, di mana beberapa perangkat hampir tidak mungkin diakses, misalnya PC yang diletakan di berbagai Sentral Telepon Otomat (STO/Local Exchange), Sentral Trunk.(Trunk Exchange) dan Site-Site Repeater yang tersebar di berbagai kota.
Tanpa kemampuan untuk memonitor jaringan, administrator hanya dapat bereaksi terhadap masalah pada waktu mereka muncul, bukannya lebih dulu mencegah masalah supaya tidak terjadi. Menjalankan dan memelihara fungsi suatu jaringan bisa menjadi mimpi buruk jika Anda tidak mengetahui mana yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak. Terutama jika jaringan tersebar lebih dari ratusan kilometer persegi, di mana beberapa perangkat hampir tidak mungkin diakses, misalnya PC yang diletakan di berbagai Sentral Telepon Otomat (STO/Local Exchange), Sentral Trunk.(Trunk Exchange) dan Site-Site Repeater yang tersebar di berbagai kota.
LAN-WAN Corporate Intranet
Monitoring Koneksi
Salah satu bentuk paling mendasar dari monitoring koneksi
berlangsung tiap hari pada jaringan. Proses user login ke jaringan akan
memastikan bahwa koneksi itu sedang bekerja dengan baik atau jika tidak bagian
jaringan akan segera dihubungi. Namun, ini bukanlah cara yang paling baik atau
efisien dalam memonitoring jaringan yang ada. Tersedia program-program
sederhana yang bisa digunakan oleh administrator untuk membuat daftar alamat IP
host dan secara periodik mem-ping alamat tersebut. Jika ada masalah koneksi,
program akan memperingati administrator melalui output ping. Ini merupakan cara
yang paling kuno dan tidak efisien, tetapi masih lebih baik dibanding tidak
melakukan apa-apa sama sekali. Aspek lain dari cara monitoring seperti ini
adalah ia hanya memberitahu bahwa di suatu tempat antara stasiun monitoring dan
perangkat target ada gangguan komunikasi. Gangguan bisa jadi router, switch,
bagian jaringan yang tidak baik, atau memang host-nya yang sedang down. Test
ping hanya mengatakan bahwa koneksi down, tetapi tidak mengetahui di mana yang
mengalami down.
Memeriksa semua host pada WAN dengan menggunakan monitoring
semacam ini membutuhkan banyak resources. Jika jaringan mempunyai 3000 host,
mem-ping semua perangkat jaringan dan host memakan resource sistem yang sangat
besar. Cara lebih baik adalah hanya mem-ping beberapa host, server, router, dan
switch yang penting untuk memastikan konektivitas mereka. Tes ping tidak akan
memberikan data yang sebenarnya kecuali jika workstation selalu dalam keadaan
menyala. Sekali lagi, cara monitoring seperti ini sebaiknya digunakan jika
tidak ada lagi cara lain yang tersedia.
Monitoring Traffic
Monitoring traffic merupakan cara monitoring jaringan yang jauh
lebih canggih dan dapat melihat traffic paket yang sebenarnya serta membuat
laporan berdasarkan traffic jaringan tersebut. Program seperti Flukes Network
Analyzer merupakan contoh software jenis ini. Program tersebut tidak hanya
mendeteksi perangkat yang gagal, tetapi juga mendeteksi jika ada komponen yang
muatannya berlebihan atau konfigurasinya kurang baik.
Kelemahan program jenis ini adalah mereka biasanya hanya melihat satu segmen pada satu waktu dan jika memerlukan data dari segmen lain, program harus dipindahkan ke segmen tersebut. Ini bisa diatasi dengan menggunakan agent pada segmen jaringan remote. Perangkat seperti switch dan router bisa membuat dan mengirimkan statistik traffic. Jadi, bagaimana data dikumpulkan dan diatur pada satu lokasi sentral supaya bisa digunakan oleh administrator jaringan? Jawabannya adalah: Simple Network Monitoring Protocol.
Kelemahan program jenis ini adalah mereka biasanya hanya melihat satu segmen pada satu waktu dan jika memerlukan data dari segmen lain, program harus dipindahkan ke segmen tersebut. Ini bisa diatasi dengan menggunakan agent pada segmen jaringan remote. Perangkat seperti switch dan router bisa membuat dan mengirimkan statistik traffic. Jadi, bagaimana data dikumpulkan dan diatur pada satu lokasi sentral supaya bisa digunakan oleh administrator jaringan? Jawabannya adalah: Simple Network Monitoring Protocol.
Simple Network Management Protocol
Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah standar
manajemen jaringan pada TCP/IP. Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya
informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan
TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan
perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan perangkat jaringan yang lain
untuk mengumpulkan informasi dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka
beroperasi.
Ada dua jenis perangkat SNMP. Pertama adalah Managed Nodes yang
merupakan node biasa pada jaringan yang telah dilengkapi dengan software supaya
mereka dapat diatur menggunakan SNMP. Mereka biasanya adalah perangkat TCP/IP
biasa; mereka juga kadang-kadang disebut managed devices. Kedua adalah Network
Management Station (NMS) yang merupakan perangkat jaringan khusus yang
menjalankan software tertentu supaya dapat mengatur managed nodes. Pada
jaringan harus ada satu atau lebih NMS karena mereka adalah perangkat yang
sebenarnya “menjalankan” SNMP.
Managed nodes bisa berupa perangkat jaringan apa saja yang dapat
berkomunikasi menggunakan TCP/IP, sepanjang diprogram dengan software SNMP.
SNMP didesain supaya host biasa dapat diatur, demikian juga dengan perangkat
pintar seperti router, bridge, hubs, dan switch. Perangkat yang “tidak
konvensional” juga bisa diatur sepanjang
mereka terhubung ke jaringan TCP/IP: printer, scanner, dan lain-lain.
mereka terhubung ke jaringan TCP/IP: printer, scanner, dan lain-lain.
Masing-masing perangkat dalam manajemen jaringan yang
menggunakan SNMP menjalankan suatu software yang umumnya disebut SNMP entity.
SNMP entity bertanggung jawab untuk mengimplementasikan semua beragam fungsi
SNMP. Masing-masing entity terdiri dari dua komponen utama. Komponen SNMP
entity pada suatu perangkat bergantung kepada apakah perangkat tersebut managed
nodes atau network management station.
SNMP entity pada managed nodes terdiri atas SNMP Agent: yang
merupakan program yang mengimplementasikan protokol SNMP dan memungkinkan
managed nodes memberikan informasi kepada NMS dan menerima perintah darinya,
dan SNMP Management Information Base (MIB): yang menentukan jenis informasi
yang disimpan tentang node yang dapat dikumpulkan dan digunakan untuk
mengontrol managed nodes. Informasi yang dikirim menggunakan SNMP merupakan
objek dari MIB.
Pada jaringan yang lebih besar, NMS bisa saja terpisah dan
merupakan komputer TCP/IP bertenaga besar yang didedikasikan untuk manajemen
jaringan. Namun, adalah software yang sebenarnya membuat suatu perangkat
menjadi NMS, sehingga suatu NMS bisa bukan hardware terpisah. Ia bisa berfungsi
sebagai NMS dan juga melakukan fungsi lain. SNMP entity pada NMS terdiri dari
SNMP Manager: yang merupakan program yang mengimplementasikan SNMP sehingga NMS
dapat mengumpulkan informasi dari managed nodes dan mengirim perintah kepada
mereka, dan SNMP Application: yang merupakan satu atau lebih aplikasi yang
memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan SNMP dalam mengatur
jaringan.
Dengan demikian, secara keseluruhan SNMP terdiri dari sejumlah
NMS yang berhubungan dengan perangkat TCP/IP biasa yang disebut managed nodes.
SNMP manager pada NMS dan SNMP agent pada managed nodes mengimplementasikan
SNMP dan memungkinkan informasi manajemen jaringan dikirim. SNMP application
berjalan pada NMS dan menyediakan interface untuk administrator, dan memungkinkan
informasi dikumpulkan dari MIB pada masing-masing SNMP agent.
Remote Monitoring (RMON)
Model umum yang digunakan SNMP adalah adanya network management
station (NMS) yang mengirim request kepada SNMP agent. SNMP Agent juga bisa
melakukan komunikasi dengan mengirim pesan trap untuk memberitahu management
station ketika terjadi suatu event tertentu. Model ini bekerja dengan baik,
yang mana inilah mengapa SNMP menjadi sangat populer. Namun, satu masalah mendasar
dari protokol dan model yang digunakan adalah bahwa ia diorientasikan pada
komunikasi dari SNMP agent yang biasanya perangkat TCP/IP seperti host dan
router. Jumlah informasi yang dikumpulkan oleh perangkat ini biasanya terbatas,
karena sudah pasti host dan router mempunyai “tugas sebenarnya yang harus
dilakukan”—yaitu melakukan tugas sebagai host dan router. Mereka tidak bisa
mendedikasikan diri mereka untuk melakukan tugas manajemen jaringan.
Oleh karena itu, pada situasi di mana dibutuhkan informasi jaringan
yang lebih banyak dibanding yang dikumpulkan oleh perangkat biasa,
administrator sering kali menggunakan hardware khusus bernama network analyzer,
monitor, atau probe. Mereka hanya mengumpulkan statistik dan memantau event
yang diinginkan oleh administrator. Jelas akan sangat berguna jika perangkat
tersebut dapat menggunakan SNMP supaya informasi yang mereka kumpulkan bisa
diterima, dan membiarkan mereka mengeluarkan pesan trap ketika ada sesuatu yang
penting.
Untuk melakukan itu, dibuatlah Remote Network Monitoring (RMON).
RMON sering kali disebut sebagai protokol, dan Anda kadang-kadang akan melihat
SNMP dan RMON disebut sebagai “protokol manajemen jaringan TCP/IP”. Namun, RMON
sama sekali bukan protocol yang terpisah—ia tidak melakukan operasional protokol.
RMON sebenarnya adalah bagian dari SNMP, dan RMON hanya suatu modul management
information base (MIB) yang menentukan objek MIB yang digunakan oleh probe.
Secara arsitektur, RMON hanyalah salah satu modul MIB yang menjadi bagian dari
SNMP.
Metode Troubleshooting
Troubleshooting jaringan merupakan proses sistematis yang
diaplikasikan untuk memecahkan masalah pada jaringan. Teknik Eliminasi dan
Divide and Conquer merupakan metode paling berhasil untuk troubleshooting
jaringan.
User pada jaringan Anda menelepon help desk untuk memberitahukan
bahwa komputer mereka tidak bisa lagi ke Internet. Help desk mengisi form error
report dan memberikannya kepada Anda, bagian network support. Anda menelepon
dan berbicara kepada user dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak melakukan
apapun yang berbeda selain yang selalu mereka lakukan untuk ke Internet. Anda
mengecek log dan menemukan bahwa komputer user telah di-upgrade semalam. Solusi
Anda yang pertama adalah bahwa driver jaringan komputer tersebut pasti konfigurasinya
salah. Anda pergi ke komputer tersebut dan mengecek konfigurasi jaringannya.
Tampaknya sudah benar, sehingga Anda mem-ping server. Tidak terhubung. Solusi
berikutnya adalah mengecek apakah kabel komputer tersambung. Anda periksa kedua
ujung kabel dan kemudian mencoba mem-ping server kembali.
Selanjutnya Anda ping 192.168.9.1, alamat loopback komputer.
Ping berhasil, sehingga ini mengeliminasi kemungkinan adanya masalah antara
komputer, konfigurasi driver, dan kartu NIC. Anda kemudian memutuskan bahwa
mungkin ada masalah dengan server untuk segmen jaringan tersebut. Ada komputer
lain yang terhubung ke jaringan di meja sebelahnya, maka Anda mem-ping alamat
server dan hasilnya sukses. Ini mengeliminasi server, backbone, dan koneksi
server ke backbone sebagai masalah.
Anda kemudian pergi ke IDF (intermediate distribution
facilities) dan memindahkan port workstation, kembali ke workstation dan
mencoba mem-ping server lagi. Namun, solusi tidak bekerja. Ini memperluas
pencarian Anda sampai pemasangan kabel atau patch kabel
workstation. Anda kembali ke IDF, mengembalikan kabel ke port asal, mencari patch kabel worksation baru dan kembali ke worksation. Ganti kabel workstation, dan mencoba mem-ping server lagi. Kali ini berhasil, maka Anda sudah memperbaiki masalah itu. Langkah terakhir adalah mendokumentasikan solusi masalah.
workstation. Anda kembali ke IDF, mengembalikan kabel ke port asal, mencari patch kabel worksation baru dan kembali ke worksation. Ganti kabel workstation, dan mencoba mem-ping server lagi. Kali ini berhasil, maka Anda sudah memperbaiki masalah itu. Langkah terakhir adalah mendokumentasikan solusi masalah.
Divide and Conquer
Misalkan Anda mempunyai dua jaringan yang bekerja dengan baik,
tetapi ketika keduanya dihubungkan jaringan gagal. Langkah pertama adalah
membagi jaringan kembali menjadi dua jarigan terpisah dan memverifikasi bahwa
keduanya masih beroperasi dengan benar ketika dipisahkan. Jika ya, pindahkan
semua segmen ke jaringan yang lain. Periksa apakah masih bekerja dengan benar.
Jika jaringan masih berfungsi, masukkan masing-masing segmen
sampai seluruh jaringan gagal. Hilangkan koneksi terakhir yang ditambahkan dan
lihat apakah seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan
semua perangkat dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu,
kemudian periksa lagi kapan jaringan gagal. Pada waktu Anda menemukan perangkat
yang mencurigakan, lepaskan dan periksa apakah jaringan kembali normal. Jika
jaringan masih berfungsi normal, berarti Anda telah menemukan perangkat yang
menjadi penyebab masalah.
Sekarang Anda bisa menganalisis perangkat tersebut untuk
mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan seluruh jaringan crash. Jika tidak ada
apapun yang salah, mungkin saja perangkat tersebut terhubung dengan perangkat
yang bermasalah pada jaringan sebelah. Untuk mencari ujung lain permasalahan,
Anda harus mengulangi proses yang dilakukan sebelumnya.
Prosesnya adalah sebagai berikut: pertama sambungkan lagi
perangkat yang menyebabkan jaringan gagal. Kemudian lepaskan semua segmen pada
jaringan yang satunya. Periksa apakah jaringan kembali beroperasi. Jika
jaringan berfungsi lagi, masukkan kembali segmen sampai seluruh jaringan gagal.
Lepaskan segmen terakhir yang dimasukkan sebelum kegagalan dan lihat apakah
seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat
dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, periksa lagi untuk
melihat kapan jaringan gagal. Ketika Anda menemukan perangkat yang
mencurigakan, lepas dan periksa apakah jaringan kembali normal.
Jika jaringan masih berfungsi secara normal, itu berarti Anda
telah menemukan perangkat penyebab masalah. Sekarang Anda bisa menganalisis
perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan seluruh
jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah, bandingkan kedua host cari
tahu penyebab mereka konflik. Dengan memecahkan konflik ini, Anda akan bisa
menghubungkan kembali kedua perangkat ke dalam jaringan dan akan berfungsi
secara normal.
Tool Software
Bersama dengan proses yang diuraikan sebelumnya, ada tool
software bagi administrator jaringan yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah konektivitas jaringan. Tool ini dapat membantu dalam troubleshooting
Local Area Network, tetapi terutama pada Wide Area Network. Kita akan lihat
perintah yang tersedia pada sebagian besar software client. Perintah ini
meliputi Ping, Tracert (traceroute), Telnet, Netstat, ARP, dan Ipconfig
(WinIPcfg)
Ping
Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda terima berupa pesan Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan waktu pulang-pergi. Ping merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping adalah: ping [-t] [-a] [-n Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j HostList | -k HostList}] [-wTimeout] [TargetName].
Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda terima berupa pesan Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan waktu pulang-pergi. Ping merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping adalah: ping [-t] [-a] [-n Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j HostList | -k HostList}] [-wTimeout] [TargetName].
Tracert (Traceroute)
Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan
tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j HostList] [-wTimeout] [TargetName].
Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan
tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j HostList] [-wTimeout] [TargetName].
Telnet
Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat berkomunikasi dengan komputer remote. Telnet Client memungkinkan user untuk menghubungi komputer remote dan berinteraksi dengan komputer tersebut melalui jendela terminal. Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk masuk ke dalam komputer yang menjalankan Telnet Server dan menjalankan aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang digunakan Telnet client untuk berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [\\RemoteServer].
Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat berkomunikasi dengan komputer remote. Telnet Client memungkinkan user untuk menghubungi komputer remote dan berinteraksi dengan komputer tersebut melalui jendela terminal. Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk masuk ke dalam komputer yang menjalankan Telnet Server dan menjalankan aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang digunakan Telnet client untuk berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [\\RemoteServer].
Netstat
Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan komputer, statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4 (protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s] [Interval].
Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan komputer, statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4 (protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s] [Interval].
ARP
Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang digunakan untuk menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet dan Token Ring dari alamat IP yang bersangkutan. Masing-masing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring yang terinstalasi pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-N
IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr [IfaceAddr]].
Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang digunakan untuk menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet dan Token Ring dari alamat IP yang bersangkutan. Masing-masing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring yang terinstalasi pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-N
IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr [IfaceAddr]].
Ipconfig(Winipcfg)
Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP dan memperbarui setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP, subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig merupakan commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg, Anda bisa menggunakan Network Connections untuk melihat dan memperbarui alamat IP. Syntax ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release [Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter] [/setclassid Adapter [ClassID]].
Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP dan memperbarui setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP, subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig merupakan commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg, Anda bisa menggunakan Network Connections untuk melihat dan memperbarui alamat IP. Syntax ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release [Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter] [/setclassid Adapter [ClassID]].
TOOL SNMP
Banyak tool manajemen jaringan yang menggunakan SNMP untuk mengumpulkan informasi dan statistik jaringan. Beberapa di antaranya adalah:
Banyak tool manajemen jaringan yang menggunakan SNMP untuk mengumpulkan informasi dan statistik jaringan. Beberapa di antaranya adalah:
· SNMP Graph—Mengumpulkan data dan membuat grafik secara
real-time.
· SNMP Sweep—Melakukan pencarian SNMP dalam waktu singkat
pada setiap segmen jaringan.
· IP Network Browser—Melakukan pencarian yang komprehensif
terhadap berbagai data jaringan.
· SNMP Brute Force Attack—Menyerang suatu alamat IP dengan
query SNMP untuk mencoba dan mengetahui community string read-only dan
read-write.
· SNMP Dictionary Attack—Menggunakan kamus para hacker
untuk menyerang perangkat jaringan.
· Network Sonar—Melakukan pencarian jaringan dan menyimpan
hasilnya dalam
database.
database.
TIPS
Troubleshooting Jaringan
1. Identifikasi masalah jaringan/user.
2. Kumpulkan data tentang masalah jaringan/user.
3. Analisis data untuk mencari solusi masalah.
4. Impementasi solusi untuk memperbaiki sistem.
5. Jika masalah tidak terselesaikan, batalkan perubahan dan modifikasi data yang dilakukan sebelumnya.
6. Kembali ke langkah 3
Terimakasih.... :)
2. Kumpulkan data tentang masalah jaringan/user.
3. Analisis data untuk mencari solusi masalah.
4. Impementasi solusi untuk memperbaiki sistem.
5. Jika masalah tidak terselesaikan, batalkan perubahan dan modifikasi data yang dilakukan sebelumnya.
6. Kembali ke langkah 3
Terimakasih.... :)
EmoticonEmoticon